Allah Merangkul : Memaknai Kehidupan dan Kematian
Allah Merangkul : Memaknai Kehidupan dan Kematian
Harga reguler
Rp 42.000,00 IDR
Harga reguler
Harga obral
Rp 42.000,00 IDR
Harga satuan
/
per
Tebal : 120 hlm
Buku renungan tentang makna kehidupan dan kematian ini sesungguhnya dilatarbelakangi oleh pengalaman penulis sebagai seorang pendeta yang sering kali melayankan pewartaan firman, baik dalam ibadah penghiburan maupun ibadah pelepasan jenazah, entah di rumah duka, di gereja, atau lainnya.
Menghibur orang yang berduka bukanlah perkara yang mudah. Pertama, karena tidak semua orang siap menghadapi peristiwa kematian. Apalagi kematian itu terjadi secara mendadak dan/atau dengan cara yang (menurut pandangan umum) sangatlah tragis, seperti bencana alam, kecelakaan, pembunuhan, bunuh diri, dan lain sebagainya.
Ketidaksiapan bahkan dialami juga oleh para pelayan Tuhan (baik pendeta maupun majelis jemaat) yang bertugas untuk mewartakan firman. Terbukti, para pelayan sering kali kesulitan untuk memilih nas Alkitab yang cocok sebagai dasar renungan atau khotbah mereka.
Alasan kedua adalah karena pelayanan tersebut tidak hanya membutuhkan kepekaan dan empati yang tulus, tetapi juga kecakapan di dalam menyampaikan Kabar Baik yang sangat dibutuhkan oleh jemaat yang berduka. Kecakapan yang penulis maksud adalah pemilihan nas Alkitab yang tepat, penggunaan ilustrasi yang baik, metode penyampaian yang apik, dan lain sebagainya. Kecakapan ini tentu perlu ditunjang oleh pengenalan pelayan tentang situasi kehidupan jemaat yang dilayaninya sehingga ia mampu memberitakan firman sesuai dengan konteks yang dihadapinya.
Demikianlah buku yang memuat 25 renungan ini ditulis untuk menyapa siapa saja yang dilanda duka karena kematian. Secara khusus, buku ini berguna bagi pembaca dalam mempersiapkan khotbah yang meneguhkan iman dan pengharapan jemaat yang berduka karena kematian orang-orang yang mereka kasihi.
Buku renungan tentang makna kehidupan dan kematian ini sesungguhnya dilatarbelakangi oleh pengalaman penulis sebagai seorang pendeta yang sering kali melayankan pewartaan firman, baik dalam ibadah penghiburan maupun ibadah pelepasan jenazah, entah di rumah duka, di gereja, atau lainnya.
Menghibur orang yang berduka bukanlah perkara yang mudah. Pertama, karena tidak semua orang siap menghadapi peristiwa kematian. Apalagi kematian itu terjadi secara mendadak dan/atau dengan cara yang (menurut pandangan umum) sangatlah tragis, seperti bencana alam, kecelakaan, pembunuhan, bunuh diri, dan lain sebagainya.
Ketidaksiapan bahkan dialami juga oleh para pelayan Tuhan (baik pendeta maupun majelis jemaat) yang bertugas untuk mewartakan firman. Terbukti, para pelayan sering kali kesulitan untuk memilih nas Alkitab yang cocok sebagai dasar renungan atau khotbah mereka.
Alasan kedua adalah karena pelayanan tersebut tidak hanya membutuhkan kepekaan dan empati yang tulus, tetapi juga kecakapan di dalam menyampaikan Kabar Baik yang sangat dibutuhkan oleh jemaat yang berduka. Kecakapan yang penulis maksud adalah pemilihan nas Alkitab yang tepat, penggunaan ilustrasi yang baik, metode penyampaian yang apik, dan lain sebagainya. Kecakapan ini tentu perlu ditunjang oleh pengenalan pelayan tentang situasi kehidupan jemaat yang dilayaninya sehingga ia mampu memberitakan firman sesuai dengan konteks yang dihadapinya.
Demikianlah buku yang memuat 25 renungan ini ditulis untuk menyapa siapa saja yang dilanda duka karena kematian. Secara khusus, buku ini berguna bagi pembaca dalam mempersiapkan khotbah yang meneguhkan iman dan pengharapan jemaat yang berduka karena kematian orang-orang yang mereka kasihi.