Buku Tuhan Tak Berdagang
Buku Tuhan Tak Berdagang
Harga reguler
Rp 64.000,00 IDR
Harga reguler
Harga obral
Rp 64.000,00 IDR
Harga satuan
/
per
TUHAN TAK BERDAGANGN
(Perdagangan orang, Trauma, dan Teologi di Nusa Tenggara Timur)
Buku ini akan mengupas cerita dan pengalaman tragis oleh para perempuan korban perdagangan orang. Didalamnya kita akan mendengarkan suara para korban, seperti korban kekerasan masa lalu, Korban pelanggaran HAM, termasuk para penelitian teologi, akademisi, dan aktivitas menyangkut topik ini.
Human trafficking masih menjadi masalah besar yang harus segera di tangani oleh pemerintah dan perhatian khusus oleh gereja setempat. Betapa memprihatinkan, jumlah korban pekerja migran Indonesia (PMI); 354 orang meninggal dunia yang berhasil dikirim ke Indonesia (2014-2019) dan belum termasuk pula yang pulang dalam kondisi sakit, cacat, dan trauma akibat berbagai jenis kekerasan yang mereka terima.
Sangat miris membaca kisah-kisah pengalaman tragis dan traumatis para pekerja migran NTT yang di muat dalam buku ini kebanyakan adalah remaja putri, entah lajang atau sudah menikah. Mereka hanya di jadikan sapi perah oleh majikan dan agen dan mereka benar-benar dikuras habis dan tak jarang disertai pelecehan kekerasan fisik, sementara gaji mereka ditahan atau dipotong, bahkan ada yang tak pernah menerima gaji sama sekali selama bekerja.
Jadi, judul buku ini mencerminkan suatu pemahaman teologis bahwa Allah pencipta dan penumpang kehidupan memberikan seluruh sumber daya kehidupan tanpa menuntut balas jasa. Buku ini ini sangat bermanfaat bagi sekolah-sekolah teologi, gereja-gereja, dan lembaga-lembaga lain di Indonesia yang mau belajar memahami kenyataan perdagangan orang yang dan memberikan tanggapan yang tepat terhadapnya.
(Perdagangan orang, Trauma, dan Teologi di Nusa Tenggara Timur)
Buku ini akan mengupas cerita dan pengalaman tragis oleh para perempuan korban perdagangan orang. Didalamnya kita akan mendengarkan suara para korban, seperti korban kekerasan masa lalu, Korban pelanggaran HAM, termasuk para penelitian teologi, akademisi, dan aktivitas menyangkut topik ini.
Human trafficking masih menjadi masalah besar yang harus segera di tangani oleh pemerintah dan perhatian khusus oleh gereja setempat. Betapa memprihatinkan, jumlah korban pekerja migran Indonesia (PMI); 354 orang meninggal dunia yang berhasil dikirim ke Indonesia (2014-2019) dan belum termasuk pula yang pulang dalam kondisi sakit, cacat, dan trauma akibat berbagai jenis kekerasan yang mereka terima.
Sangat miris membaca kisah-kisah pengalaman tragis dan traumatis para pekerja migran NTT yang di muat dalam buku ini kebanyakan adalah remaja putri, entah lajang atau sudah menikah. Mereka hanya di jadikan sapi perah oleh majikan dan agen dan mereka benar-benar dikuras habis dan tak jarang disertai pelecehan kekerasan fisik, sementara gaji mereka ditahan atau dipotong, bahkan ada yang tak pernah menerima gaji sama sekali selama bekerja.
Jadi, judul buku ini mencerminkan suatu pemahaman teologis bahwa Allah pencipta dan penumpang kehidupan memberikan seluruh sumber daya kehidupan tanpa menuntut balas jasa. Buku ini ini sangat bermanfaat bagi sekolah-sekolah teologi, gereja-gereja, dan lembaga-lembaga lain di Indonesia yang mau belajar memahami kenyataan perdagangan orang yang dan memberikan tanggapan yang tepat terhadapnya.