Damai tanpa Tembok - Asa bagi Perdamaian di Tanah Suci “Al-Quds“ (Yerusalem) dalam Pemikiran Islam
Damai tanpa Tembok - Asa bagi Perdamaian di Tanah Suci “Al-Quds“ (Yerusalem) dalam Pemikiran Islam
Harga reguler
Rp 75.000,00 IDR
Harga reguler
Harga obral
Rp 75.000,00 IDR
Harga satuan
/
per
Damai tanpa Tembok
[ Asa bagi Perdamaian di Tanah Suci “Al-Quds“ (Yerusalem) dalam Pemikiran Islam ]
Penulis : Andar Parlindungan Pasaribu
Ukuran : 15 x 23 cm
Tebal : 2940 hlm.
Melalui penelitian intensif tentang perang dan perdamaian dalam konteks keislaman Yerusalem, penulis tiba pada sebuah kesimpulan bahwa dialog antarumat agama Abrahamik ini masih menjadi jalan terbaik menuju masyarakat madani yang damai. Karya ini menyajikan catatan mengerikan tentang peran agama yang kerap dipolitisasi oleh kaum otoritas agama dan para politisi untuk memuluskan hasrat pribadi dan kelompok mereka walau harus menghancurkan peradaban kemanusiaan dunia. Makna kekudusan tidak hanya terletak di kota itu sendiri, tetapi di hadirat Allah. Kekudusan Allah menjadikan sebuah kota di mana masyarakatnya dapat hidup dalam damai dan berkeadilan. Allah sajalah yang kudus dan kekudusan-Nya di Kota Yerusalem menaungi seluruh umat manusia dari berbagai agama dan suku bangsa.
[ Asa bagi Perdamaian di Tanah Suci “Al-Quds“ (Yerusalem) dalam Pemikiran Islam ]
Penulis : Andar Parlindungan Pasaribu
Ukuran : 15 x 23 cm
Tebal : 2940 hlm.
Melalui penelitian intensif tentang perang dan perdamaian dalam konteks keislaman Yerusalem, penulis tiba pada sebuah kesimpulan bahwa dialog antarumat agama Abrahamik ini masih menjadi jalan terbaik menuju masyarakat madani yang damai. Karya ini menyajikan catatan mengerikan tentang peran agama yang kerap dipolitisasi oleh kaum otoritas agama dan para politisi untuk memuluskan hasrat pribadi dan kelompok mereka walau harus menghancurkan peradaban kemanusiaan dunia. Makna kekudusan tidak hanya terletak di kota itu sendiri, tetapi di hadirat Allah. Kekudusan Allah menjadikan sebuah kota di mana masyarakatnya dapat hidup dalam damai dan berkeadilan. Allah sajalah yang kudus dan kekudusan-Nya di Kota Yerusalem menaungi seluruh umat manusia dari berbagai agama dan suku bangsa.