Gereja Protestan di Keresidenan Timor (1613-1901)
Gereja Protestan di Keresidenan Timor (1613-1901)
Kategori: Buku Rohani
Judul: Gereja Protestan di Keresidenan Timor (1613-1901)
Penulis: Fransisco de Kr. A. Jacob
Penerbit: BPK Gunung Mulia
Buku Baru: 2024
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: 358 halaman
Sampul: Soft cover
Kertas: HVS 70
“Jangan sekali-kali melupakan sejarah” adalah salah satu ungkapan Ir. Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia, yang masih terus dikenang hingga saat ini. Melalui ungkapan tersebut, Ir. Soekarno atau lebih sering disapa Bung Karno, memberikan peringatan kepada orang-orang sezamannya – dan tentu juga generasi mendatang – tentang pentingnya mempelajari sejarah. Sejarah merupakan bagian utuh dari perjalanan umat manusia. Oleh karena itu, mempelajari sejarah sama halnya dengan mempelajari perjalanan umat manusia yang di dalamnya terdapat berbagai dinamika. |
Dalam konteks bergereja, sejarah juga menjadi hal yang penting. Pasalnya, melalui penelusuran sejarah yang benar maka gereja pada masa kini dan akan datang dapat memahami masa lalu dan memakai pengetahuan tersebut untuk penatalayanannya. Dari sudut pandang teologis, mempelajari sejarah gereja sama artinya dengan mempelajari bagaimana Allah berkarya dalam dunia serta bagaimana dunia (gereja) merespons karya Allah tersebut.
Di Keresidenan Timor, usia gereja Protestan sudah cukup tua. Jika dihitung sejak kapan ia pertama kali diperkenalkan oleh orang-orang Belanda maka usia Gereja Protestan di Keresidenan Timor pada tahun ini (2024) sudah mencapai 411 tahun. Sayangnya, terlepas dari usianya yang sudah cukup tua, kajian mengenai sejarah gereja Protestan di Keresidenan Timor sendiri masih cukup terbatas, terutama pada tahun-tahun 1600-an hingga 1800-an.
Buku ini hadir untuk memperkaya literatur terkait sejarah gereja Protestan di Keresidenan Timor. Buku yang lahir dari hasil pergumulan kurang lebih selama empat tahun ini mencoba memperlihatkan sejarah gereja Protestan di Keresidenan Timor secara lengkap. Karenanya, informasi-informasi yang terdapat dalam buku ini tidak hanya merupakan suatu uraian kronologis dari perjalanan gereja, tetapi juga informasi-informasi lain terkait dinamika pelayanan lainnya seperti model pelayanan, model liturgi, pelayanan pendidikan, keterlibatan orang lokal dalam pekerjaan pekabaran Injil (laki-laki dan perempuan), relasi gereja dengan kebudayaan lokal, dan relasi gereja dengan pemerintah.