Jejak-Jejak Injil di Simalungun : Refleksi Jubileum 120 Tahun Injil di Simalungun
Jejak-Jejak Injil di Simalungun : Refleksi Jubileum 120 Tahun Injil di Simalungun
Harga reguler
Rp 250.000,00 IDR
Harga reguler
Harga obral
Rp 250.000,00 IDR
Harga satuan
/
per
Penyunting : Tim Kerja J-120 GKPS
Penulis : Janhotner Saragih, Rolandi H Situmorang, Rosmalina Damanik, Dkk.
Ukuran : 15 x 23 cm
Tebal : 625 hlm.
ISBN : On Process
Pekabaran Injil di Simalungun, sejak pertama Injil diberitakan, tumbuh dan berkembang
hingga saat ini, bukanlah waktu yang singkat. Tak terasa pekabaran Injil di Simalungun
hingga berdirinya jemaat GKPS telah berjalan 120 tahun. Untuk menapaki jejak pekabaran
Injil itulah buku hadir bagi kita semua. Bunga rampai yang berisi 61 tulisan dari berbagai
sudut pandang ini mencoba memberi gambaran lebih utuh tentang keberadaan GKPS di
dalam peradaban masyarakat modern dan di tengah gencarnya berbagai aliran gereja yang
membawa ajaran dan liturgi yang baru. Kiranya tulisan ini mampu menuntun kita untuk
kreatif belajar dari pengalaman masa lalu dengan melihat jejak-jejak para pendahulu dipadu
dengan kemampuan imaginatif menggambarkan masa depan. Tentunya akan menjadi bekal
berharga bagi kita untuk meneruskan perjalanan menapaki jejak baru dengan harapan anak
dan cucu selaku gereja masa depan tidak kehilangan jejak.
Penulis : Janhotner Saragih, Rolandi H Situmorang, Rosmalina Damanik, Dkk.
Ukuran : 15 x 23 cm
Tebal : 625 hlm.
ISBN : On Process
Pekabaran Injil di Simalungun, sejak pertama Injil diberitakan, tumbuh dan berkembang
hingga saat ini, bukanlah waktu yang singkat. Tak terasa pekabaran Injil di Simalungun
hingga berdirinya jemaat GKPS telah berjalan 120 tahun. Untuk menapaki jejak pekabaran
Injil itulah buku hadir bagi kita semua. Bunga rampai yang berisi 61 tulisan dari berbagai
sudut pandang ini mencoba memberi gambaran lebih utuh tentang keberadaan GKPS di
dalam peradaban masyarakat modern dan di tengah gencarnya berbagai aliran gereja yang
membawa ajaran dan liturgi yang baru. Kiranya tulisan ini mampu menuntun kita untuk
kreatif belajar dari pengalaman masa lalu dengan melihat jejak-jejak para pendahulu dipadu
dengan kemampuan imaginatif menggambarkan masa depan. Tentunya akan menjadi bekal
berharga bagi kita untuk meneruskan perjalanan menapaki jejak baru dengan harapan anak
dan cucu selaku gereja masa depan tidak kehilangan jejak.