Langsung ke informasi produk
1 dari 6

bpkgunungmulia

Korban Kekerasan Agama, Memori Kolektif, dan Rekonsiliasi Diri

Korban Kekerasan Agama, Memori Kolektif, dan Rekonsiliasi Diri

Harga reguler Rp 85.000,00 IDR
Harga reguler Harga obral Rp 85.000,00 IDR
Obral Habis
Tidak ada variant
 Korban Kekerasan Agama, Memori Kolektif, dan  Rekonsiliasi Diri
Subjudul: Konstruksi Teologi Rekonsiliasi Diri Pasca-Perusakan Gereja-Gereja di Aceh Singkil
Penulis: Hanna Dewi Aritonang
Penerbit: BPK Gunung Mulia
Buku Baru: 2023
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: 305 halaman
Sampul: Soft cover
Kertas: BP55
 
 
Ketidakadilan dan kekerasan atas nama agama selama ini banyak terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Buku ini secara khusus menyoroti kekerasan agama yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Ketidakadilan terlihat dari sulitnya umat Kristen mendapatkan izin mendirikan rumah ibadah. Bahkan, rumah ibadah yang sudah berdiri dan dijadikan pusat kegiatan keagamaan selama puluhan tahun diruntuhkan karena tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Beberapa undang-undang dan peraturan yang diterbitkan pemerintah setempat makin menguatkan persoalan politik identitas dan sentimen keagamaan yang menyulitkan umat Kristen di Aceh Singkil.
Berbagai aksi penyegelan, gugatan, bahkan pembakaran dan penghancuran gereja di Aceh Singkil meninggalkan memori kelam yang menggoreskan luka batin yang terekam dalam ingatan individu maupun kolektif. Kenyataan ini membuat umat Kristen di Aceh menderita dan terus bergumul dalam menyatakan identitas iman mereka di tengah dominasi agama mayoritas.
                Buku ini mengajak kita memahami secara mendalam pengalaman para korban dan bagaimana pemaknaan mereka akan keberpihakan Allah di tengah persoalan yang mereka hadapi. Penelitian yang dilakukan penulis menghasilkan kesimpulan bahwa mengingat dengan benar dan memaknai ingatan kelam tersebut dengan benar dapat menjadi dasar pemulihan diri dan pembelajaran berharga untuk mencegah peristiwa yang sama terulang kembali. Implikasi penelitian ini dapat menolong para korban menyembuhkan diri mereka dari tekanan, trauma, dan berbagai ketakutan yang pernah mereka alami, serta menghadirkan keikhlasan untuk mengampuni, sebab pengampunan membentangkan jalan bagi lahirnya rekonsiliasi diri.

 
Lihat detail lengkap