Kristologi Publik

Perbedatan atas sosok Yesus masih menjadi hal yang tidak kunjung menemukan titik terang. Secara khusus yang diperdebatkan adalah natur Yesus, antara keilahian dan kemanusiaan-Nya. Penyelidikan demi penyelidikan yang dilakukan atas sosok Yesus ini kemudian mendorong lahirnya bidang kristologi yang membicarakan eksistensi dan esensi Yesus Kristus, dan merupakan inti dari pengajaran iman Kristen. Namun, kristologi—yang dimaknai secara privat—dirasa tidak sejalan dengan zaman yang terus berkembang, sehingga dirasa perlu dilakukan pemaknaan baru atas kristologi agar relevan dengan konteks dunia saat ini.
            Pemahaman atas Yesus secara privat sering kali mencabut-Nya dari makna sosial, cinta kasih, dan persaudaraan universal, menjadi hanya bersifat sektarian yang tidak memiliki dampak moral, spiritual, dan sosial bagi masyarakat umum. Dan, hal ini sering memicu perdebatan demi perdebatan. Seharusnya kristologi dapat dimaknai secara publik, sehingga bisa berkontribusi dalam mendorong manusia saling berelasi di ruang publik.
            Banyaknya hal yang diperdebatkan dalam doktrin kristologi itulah—yang ternyata kaya akan nilai-nilai publik—yang memacu penulis untuk membagikan wawasannya yang dituangkannya dalam buku ini. Dalam buku ini kita diajak memahami model pemaknaan doktrin kristologi secara privat dan publik, perdebatan panjang yang terjadi di dalamnya, dan implikasinya bagi kehidupan pluralisme di Indonesia.
---------------------------------
Memaknai Dikotomi Natur Yesus dalam Teologi Publik dan Implikasinya bagi Pluralisme Agama di Indonesia  
Penulis: Ewen Josua Silitonga
Penerbit: BPK Gunung Mulia
Buku Baru: 2023
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: 133 halaman
Sampul: Soft cover