Menang tanpa berperang
Menang tanpa berperang
Harga reguler
Rp 45.000,00 IDR
Harga reguler
Harga obral
Rp 45.000,00 IDR
Harga satuan
/
per
Penerbit : BPK Gunung Mulia
Penulis : Ferdinand Suleeman
Bahasa : Indonesia
Cet-. ke-1 jakarta 2019
viii; 133 hlm ; 21 cm
Buku kumpulan khotbah ini berisikan 19 materi khotbah yang pernah dibawakan Pak Ferdinand Suleeman di berbagai acara dan gereja. Dalam bukunya ini, penulis banyak memasukkan materi khotbah yang membahas mengenai pewartaan tentang Kristus yang ditunjukkan melalui sikap kita kepada orang lain. Melalui kasih yang kita tunjukkan kepada orang lain juga adalah media bagi kita menyebarkan kesaksian tentang siapa Yesus. Dalam salah satu bab, penulis juga mengingatkan kita agar kita menjadi saksi Kristus yang efektif. Saksi yang efektif tentu hidupnya sudah terlebih dahulu diubahkan oleh Kristus dan Firman-Nya. Hidup yang diubahkan tentu membawa perubahan pada cara kita berperilaku, berkata-kata, dan berpikir, sehingga hidup kita dapat sepenuhnya ’berbicara’ lebih kuat tentang Kasih Kristus.
Selain itu, dalam buku ini penulis juga membahas mengenai masalah kebangsaan dan kepemimpinan Tuhan. Pada tulisannya, ia mengisahkan kembali kepemimpinan Allah ketika mengeluarkan dan menyelamatkan bangsa Israel dari kejaran Firaun dan bala tentaranya. Dalam hal ini, penulis menyoroti bagaimana Allah yang kita sembah adalah Allah yang besar, karena ia mengetahui segala yang kita perlukan dan selalu melindungi kita. Sementara itu, bagian kita sebagai umat-Nya adalah memercayai-Nya, mengerjakan dan mematuhi segala perintah-Nya. Tidak hanya itu, penulis juga menyoroti kurangnya pemimpin-pemimpin di negeri ini yang mampu memberikan teladan yang tegas dan berani seperti halnya Yosua saat ia dengan tegas menyatakan bahwa ia dan seisi rumahnya akan tetap beribadah kepada TUHAN. Yosua sangat sadar bahwa sikap dan tingkah lakunya dapat berimbas sangat kuat kepada umat yang dipimpinnya. Karena ketegasannya itulah, seluruh umat akhirnya menggemakan hal yang sama: ”Jauhlah daripada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain! ... Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita.”
Penulis : Ferdinand Suleeman
Bahasa : Indonesia
Cet-. ke-1 jakarta 2019
viii; 133 hlm ; 21 cm
Buku kumpulan khotbah ini berisikan 19 materi khotbah yang pernah dibawakan Pak Ferdinand Suleeman di berbagai acara dan gereja. Dalam bukunya ini, penulis banyak memasukkan materi khotbah yang membahas mengenai pewartaan tentang Kristus yang ditunjukkan melalui sikap kita kepada orang lain. Melalui kasih yang kita tunjukkan kepada orang lain juga adalah media bagi kita menyebarkan kesaksian tentang siapa Yesus. Dalam salah satu bab, penulis juga mengingatkan kita agar kita menjadi saksi Kristus yang efektif. Saksi yang efektif tentu hidupnya sudah terlebih dahulu diubahkan oleh Kristus dan Firman-Nya. Hidup yang diubahkan tentu membawa perubahan pada cara kita berperilaku, berkata-kata, dan berpikir, sehingga hidup kita dapat sepenuhnya ’berbicara’ lebih kuat tentang Kasih Kristus.
Selain itu, dalam buku ini penulis juga membahas mengenai masalah kebangsaan dan kepemimpinan Tuhan. Pada tulisannya, ia mengisahkan kembali kepemimpinan Allah ketika mengeluarkan dan menyelamatkan bangsa Israel dari kejaran Firaun dan bala tentaranya. Dalam hal ini, penulis menyoroti bagaimana Allah yang kita sembah adalah Allah yang besar, karena ia mengetahui segala yang kita perlukan dan selalu melindungi kita. Sementara itu, bagian kita sebagai umat-Nya adalah memercayai-Nya, mengerjakan dan mematuhi segala perintah-Nya. Tidak hanya itu, penulis juga menyoroti kurangnya pemimpin-pemimpin di negeri ini yang mampu memberikan teladan yang tegas dan berani seperti halnya Yosua saat ia dengan tegas menyatakan bahwa ia dan seisi rumahnya akan tetap beribadah kepada TUHAN. Yosua sangat sadar bahwa sikap dan tingkah lakunya dapat berimbas sangat kuat kepada umat yang dipimpinnya. Karena ketegasannya itulah, seluruh umat akhirnya menggemakan hal yang sama: ”Jauhlah daripada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain! ... Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita.”