Pendampingan dan Konseling Budaya pada Suku Batak Toba
Pendampingan dan Konseling Budaya pada Suku Batak Toba
Harga reguler
Rp 60.000,00 IDR
Harga reguler
Harga obral
Rp 60.000,00 IDR
Harga satuan
/
per
Penulis: Refina Pardede, S.Th., Kevin Daniel Simorangkir, S.Si.Teol., Nia Oktavia, S.Ag., Monalisa Panggabean, S.Th. dan Dr. Jacob Daan Engel, M.Si.
Penerbit: BPK Gunung Mulia
Buku Baru: 2023
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: 102 halaman
Sampul: Soft cover
Kertas: HVS 70
ISBN: [Masih Proses]
Masyarakat suku Batak Toba sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan sampai kini masih terus mempertahankan berbagai ritual dan upacara adat warisan leluhur. Sebab, kekayaan adat budaya tersebut terbukti sangat bermanfaat dalam mengatur tatanan hidup orang Batak Toba, baik hubungan antarindividu, hubungan dalam keluarga, maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagai adat budaya itu juga masih relevan dipertahankan sampai sekarang karena mengandung makna pendampingan dan konseling. Untuk itu, buku ini disusun agar para pembaca dapat memahami dan mendapatkan wawasan mengenai pendampingan dan konseling yang terdapat pada suku Batak Toba.
Buku ini memuat beberapa upacara adat yang cukup penting dalam kehidupan suku Batak Toba, yaitu tradisi Mangupa-Upa Pangaranto, tradisi Manulangi Natua-Tua, tradisi Marsiadapari, tradisi Pasahat Batu Sulang (Sulang-Sulang Pahompu), tradisi Mangulosi dalam acara adat pernikahan, pendampingan Marari Sabtu pada Ruas Ugamo Parmalim, juga pendampingan disabilitas dalam budaya Batak Toba.
Selain itu, dalam buku ini diuraikan konsep Dalihan Na Tolu yang sangat berperan penting dalam proses rekonsiliasi dan perdamaian masyarakat Batak Toba, termasuk juga untuk menyelesaikan perkara tindak pidana adat pada masyarakat perantaunya , dan sebagai konseling keluarga untuk menyelesaikan masalah. Dua bentuk sarana konseling lainnya yang sering diterapkan adalah Punguan Parsahutaon dan Sirang So Sirang. Di sini juga dibahas pentingnya falsafah Hamoraon, Hagabeon, dan Hasangapon dalam kehidupan keluarga suku Batak Toba.
Penerbit: BPK Gunung Mulia
Buku Baru: 2023
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: 102 halaman
Sampul: Soft cover
Kertas: HVS 70
ISBN: [Masih Proses]
Masyarakat suku Batak Toba sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan sampai kini masih terus mempertahankan berbagai ritual dan upacara adat warisan leluhur. Sebab, kekayaan adat budaya tersebut terbukti sangat bermanfaat dalam mengatur tatanan hidup orang Batak Toba, baik hubungan antarindividu, hubungan dalam keluarga, maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagai adat budaya itu juga masih relevan dipertahankan sampai sekarang karena mengandung makna pendampingan dan konseling. Untuk itu, buku ini disusun agar para pembaca dapat memahami dan mendapatkan wawasan mengenai pendampingan dan konseling yang terdapat pada suku Batak Toba.
Buku ini memuat beberapa upacara adat yang cukup penting dalam kehidupan suku Batak Toba, yaitu tradisi Mangupa-Upa Pangaranto, tradisi Manulangi Natua-Tua, tradisi Marsiadapari, tradisi Pasahat Batu Sulang (Sulang-Sulang Pahompu), tradisi Mangulosi dalam acara adat pernikahan, pendampingan Marari Sabtu pada Ruas Ugamo Parmalim, juga pendampingan disabilitas dalam budaya Batak Toba.
Selain itu, dalam buku ini diuraikan konsep Dalihan Na Tolu yang sangat berperan penting dalam proses rekonsiliasi dan perdamaian masyarakat Batak Toba, termasuk juga untuk menyelesaikan perkara tindak pidana adat pada masyarakat perantaunya , dan sebagai konseling keluarga untuk menyelesaikan masalah. Dua bentuk sarana konseling lainnya yang sering diterapkan adalah Punguan Parsahutaon dan Sirang So Sirang. Di sini juga dibahas pentingnya falsafah Hamoraon, Hagabeon, dan Hasangapon dalam kehidupan keluarga suku Batak Toba.