Perjamuan Awal Jemaat Korintus
Perjamuan Awal Jemaat Korintus
Harga reguler
Rp 60.000,00 IDR
Harga reguler
Harga obral
Rp 60.000,00 IDR
Harga satuan
/
per
Penerbit : BPK Gunung Mulia
- Tebal : 223 halaman
- Ukuran : 15*23 cm
- Berat : 330 gram
- Sampul : Softcover
- Terbit : 2022
Perjamuan di Korintus pada 30 M–60 M adalah perjamuan sosial. Perjamuan Korintus yang selama ini disoroti melalui tafsir biblis atau dogmatis sebagai aktivitas religius, lalu diwujudkan dalam bentuk liturgi yang keramat, kali ini akan saya lihat sebagai aktivitas sosial atau makan-makan sejati. Paulus memberikan sebuah imbuhan teologis atas perjamuan sosial tersebut sehingga menjadi dasar bagi perjamuan kudus gereja hingga kini.
Konstruksi teologis Paulus ini memiliki nilai etis sosial untuk menentukan apa yang patut dan tidak patut di dalam kehidupan jemaat. “Perjamuan Awal Jemaat Korintus: deipnon, poterion, dan symposion” memperkaya gambaran yang telah ada tentang perjamuan Korintus sebagai praktik awal perjamuan Tuhan. Studi liturgi dan ritual dapat memberi suatu kontribusi dalam mengkaji perjamuan Korintus dan bukan hanya dari sudut pandang studi biblika saja.
Melalui pemaparan isi dan tiga tahap perjamuan, yaitu deipnon, poterion, dan symposion membantu para penafsir perjamuan Korintus untuk memperoleh gambaran bagaimana jemaat Korintus memahami nasihat Paulus akan mengadakan perjamuan Tuhan.
- Tebal : 223 halaman
- Ukuran : 15*23 cm
- Berat : 330 gram
- Sampul : Softcover
- Terbit : 2022
Perjamuan di Korintus pada 30 M–60 M adalah perjamuan sosial. Perjamuan Korintus yang selama ini disoroti melalui tafsir biblis atau dogmatis sebagai aktivitas religius, lalu diwujudkan dalam bentuk liturgi yang keramat, kali ini akan saya lihat sebagai aktivitas sosial atau makan-makan sejati. Paulus memberikan sebuah imbuhan teologis atas perjamuan sosial tersebut sehingga menjadi dasar bagi perjamuan kudus gereja hingga kini.
Konstruksi teologis Paulus ini memiliki nilai etis sosial untuk menentukan apa yang patut dan tidak patut di dalam kehidupan jemaat. “Perjamuan Awal Jemaat Korintus: deipnon, poterion, dan symposion” memperkaya gambaran yang telah ada tentang perjamuan Korintus sebagai praktik awal perjamuan Tuhan. Studi liturgi dan ritual dapat memberi suatu kontribusi dalam mengkaji perjamuan Korintus dan bukan hanya dari sudut pandang studi biblika saja.
Melalui pemaparan isi dan tiga tahap perjamuan, yaitu deipnon, poterion, dan symposion membantu para penafsir perjamuan Korintus untuk memperoleh gambaran bagaimana jemaat Korintus memahami nasihat Paulus akan mengadakan perjamuan Tuhan.