RELASI PEREMPUAN DAN ALAM : Ekofeminis dari Konteks Indonesia

RELASI PEREMPUAN DAN ALAM
Ekofeminis dari Konteks Indonesia
Penulis : Digambar
Tebal & Uk: 352 hlm ; 15x23cm
ISBN: 978-623-415-072-8


Kerusakan alam hanya bisa disembuhkan dengan menerapkan prinsip feminin yang lebih ramah alam. Prinsip feminin ini membuat manusia lebih menyayangi dan memelihara alam. Kendati mengambil makanan dari alam, manusia tidak mengambil semuanya, melainkan juga berusaha menumbuhkan kembali. Prinsip feminin ini yang diterapkan oleh kelompok ekofeminis.
Gerakan ekofeminis yang dipelopori oleh Rachel Carson, dinarasikan melalui bukunya yang berjudul The Silent Spring, yang terbit pada tahun 1962. Ia mengkritik pemakaian pestisida yang tidak memperhatikan ekosistem di kampung halamannya sehingga burung dan serangga menghilang. Ekofeminisme muncul sebagai kritik terhadap gerakan ekologis yang berpusat pada manusia, yang menganggap alam sebagai instrumen belaka, yang keberadaannya hanya untuk melayani kebutuhan dan eksistensi manusia. Ekofeminisme lahir sebagai bentuk jawaban dari upaya menyelamatkan bumi berdasarkan pada peran tradisional perempuan dalam mengelola lingkungan hidup dan seisinya menjadi sumber kehidupan.

KEUNGGULAN BUKU
- Ditulis oleh para teolog dan dosen dari beberapa universitas yang concern terhadap pengembangan teologi feminis.
- Tulisan ini merupakan upaya untuk mengangkat persoalan ekologi di Indonesia khususnya, yang dikupas berdasarkan konteks dari masring-masing daerah.
- Selain bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai kondisi ekologi di Indonesia, buku ini mengajak pembaca agar peduli dan ikut serta dalam menjaga dan memelihara ekologi yang ada di bumi ini.