Tafsiran Habakuk
Tafsiran Habakuk
Harga reguler
Rp 55.000,00 IDR
Harga reguler
Harga obral
Rp 55.000,00 IDR
Harga satuan
/
per
Tebal : 178 hlm
ISBN : 978-602-231-318-2
Buku ini termasuk dalam seri tafsir Alkitab BPK Gunung Mulia. Buku-buku tafsir dalam seri ini berupaya memberi tafsir yang baik dan secara akademis dapat dipertanggungjawabkan. Isinya sedapat mungkin cukup dipahami oleh pembaca yang terdidik walau tidak berlatar belakang teologi dan juga oleh mereka yang berpendidikan teologi serta pendeta.
Melalui tafsir ini diungkapkan pergumulan nabi atau umat Yehuda tentang tindakan Tuhan yang memilih kerajaan Babel sebagai alat untuk menghukum bangsa-bangsa, termasuk Yehuda. Sulit diterima bahwa Tuhan memakai satu bangsa yang tidak percaya kepada-Nya untuk melakukan misi-Nya. Bukan itu saja! Dibandingkan dengan Yehuda, Babel lebih jahat dan lebih berdosa.
Meskipun demikian, Tuhan tidak berdiam diri terus menerus. Akhirnya Ia menjawab dengan menunjuk pada tindakan-tindakan-Nya dalam sejarah masa lampau Israel untuk menyelamatkan bangsa itu. Tindakan-tindakan itu tidak boleh ditempatkan di belakang umat, melainkan harus ditempatkan di hadapan umat untuk terus-menerus dikaji, dihayati dan dijadikan pelajaran dalam memasuki masa depan. Masa depan memang tersembunyi, tetapi tidak perlu dihindari, melainkan harus dimasuki dengan tidak mengandalkan diri, melainkan mengandalkan kuasa Tuhan. Kuasa itu telah terbukti dan teruji dalam sejarah. Tuhan tidak tunduk pada kuasa Babel, sebab Ia Mahakuasa. Itulah penghiburan dan kekuatan umat dalam perjalanan hidupnya.
ISBN : 978-602-231-318-2
Buku ini termasuk dalam seri tafsir Alkitab BPK Gunung Mulia. Buku-buku tafsir dalam seri ini berupaya memberi tafsir yang baik dan secara akademis dapat dipertanggungjawabkan. Isinya sedapat mungkin cukup dipahami oleh pembaca yang terdidik walau tidak berlatar belakang teologi dan juga oleh mereka yang berpendidikan teologi serta pendeta.
Melalui tafsir ini diungkapkan pergumulan nabi atau umat Yehuda tentang tindakan Tuhan yang memilih kerajaan Babel sebagai alat untuk menghukum bangsa-bangsa, termasuk Yehuda. Sulit diterima bahwa Tuhan memakai satu bangsa yang tidak percaya kepada-Nya untuk melakukan misi-Nya. Bukan itu saja! Dibandingkan dengan Yehuda, Babel lebih jahat dan lebih berdosa.
Meskipun demikian, Tuhan tidak berdiam diri terus menerus. Akhirnya Ia menjawab dengan menunjuk pada tindakan-tindakan-Nya dalam sejarah masa lampau Israel untuk menyelamatkan bangsa itu. Tindakan-tindakan itu tidak boleh ditempatkan di belakang umat, melainkan harus ditempatkan di hadapan umat untuk terus-menerus dikaji, dihayati dan dijadikan pelajaran dalam memasuki masa depan. Masa depan memang tersembunyi, tetapi tidak perlu dihindari, melainkan harus dimasuki dengan tidak mengandalkan diri, melainkan mengandalkan kuasa Tuhan. Kuasa itu telah terbukti dan teruji dalam sejarah. Tuhan tidak tunduk pada kuasa Babel, sebab Ia Mahakuasa. Itulah penghiburan dan kekuatan umat dalam perjalanan hidupnya.