Tuhanlah Penolongku : Renungan berdasarkan Mazmur 101-150
Tuhanlah Penolongku : Renungan berdasarkan Mazmur 101-150
Harga reguler
Rp 50.000,00 IDR
Harga reguler
Harga obral
Rp 50.000,00 IDR
Harga satuan
/
per
Tuhanlah Penolongku: Renungan berdasarkan Mazmur 101-150
Penulis : Marie-Claire Barth-Frommel
Tebal : 122 hlm
Ukuran : 14,5 X 21 cm
SL : 10 08 01 20 00
SAP : 111 01 08 01 0020
Kitab Mazmur merupakan satu kitab terpanjang yang terdiri dari 150 pasal di dalam Perjanjian Lama. Oleh karena itu, fakta inilah yang membuat Marie-Claire-Barth-Frommel menulis dalam tiga bagian pembahasan buku. Setelah buku Kecap dan Lihatlah dan Di Bawah Naungan Sayap-Nya, buku dengan judul Tuhanlah Penolongku merupakan satu bagian dari Kitab Mazmur yang terdiri dari puji-pujian, doa, peringatan, dan kata-kata bijaksana yang terdapat dalam Mazmur 101-150. Penghayatan iman di tengah kesusahan dan kesesakan, kesetiaan, kebaikan, dan pertolongan Tuhan menjadi inti dari pembahasan bagian ketiga ini. Di setiap akhir pembahasan, kita akan diberikan pertanyaan kritis berdasarkan tema dari Kitab Mazmur tersebut yang dapat menjadi refleksi hidup kita. Kiranya kita senantiasa berseru memohon pertolongan dari Tuhan dan memuji nama-Nya.
Penulis : Marie-Claire Barth-Frommel
Tebal : 122 hlm
Ukuran : 14,5 X 21 cm
SL : 10 08 01 20 00
SAP : 111 01 08 01 0020
Kitab Mazmur merupakan satu kitab terpanjang yang terdiri dari 150 pasal di dalam Perjanjian Lama. Oleh karena itu, fakta inilah yang membuat Marie-Claire-Barth-Frommel menulis dalam tiga bagian pembahasan buku. Setelah buku Kecap dan Lihatlah dan Di Bawah Naungan Sayap-Nya, buku dengan judul Tuhanlah Penolongku merupakan satu bagian dari Kitab Mazmur yang terdiri dari puji-pujian, doa, peringatan, dan kata-kata bijaksana yang terdapat dalam Mazmur 101-150. Penghayatan iman di tengah kesusahan dan kesesakan, kesetiaan, kebaikan, dan pertolongan Tuhan menjadi inti dari pembahasan bagian ketiga ini. Di setiap akhir pembahasan, kita akan diberikan pertanyaan kritis berdasarkan tema dari Kitab Mazmur tersebut yang dapat menjadi refleksi hidup kita. Kiranya kita senantiasa berseru memohon pertolongan dari Tuhan dan memuji nama-Nya.